Event

KALGen Innolab x PP PDGKI x Kolegium Gizi Klinik: A Practical Workshop on Interpreting and Creating Impactful Actionable Nutrigenomic Test Result

Fidyaningrum Anandita
22 September 2025
Bagikan
Share to Facebook Share to Twitter Share to Whatsapp

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan ilmu nutrigenomik di Indonesia, PT Kalbe Farma Tbk, melalui anak usahanya KALGen Innolab, bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI) dan Kolegium Gizi Klinik Indonesia, menyelenggarakan Seminar dan Workshop Nutrigenomik. Kegiatan ini dirancang untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dasar genetika serta kemampuan praktis dalam menginterpretasikan hasil tes nutrigenomik menggunakan produk Genme Life dari KALGen Innolab, dan menerjemahkannya ke dalam bentuk rekomendasi diet dan gaya hidup yang dapat dipersonalisasi dan ditindaklanjuti secara klinis.

Kegiatan perdana telah sukses dilaksanakan di Makasar, yang merupakan salah satu pusat pendidikan Spesialis Gizi Klinik (SpGK) terbesar di Indonesia, pada tanggal 13 September 2025 di Hotel Claro Makassar, dengan jumlah peserta sebanyak 36 orang dari area Makassar dan sekitarnya.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara KALGen Innolab dan PP PDGKI, sebagai landasan kerja sama dalam mendukung penyelenggaraan workshop nutrigenomik secara berkelanjutan di berbagai pusat pendidikan Dokter Gizi Klinik di seluruh Indonesia.

“Workshop dengan tema A Practical Workshop on Interpreting and Creating Impactful Actionable Nutrigenomic Test Result di Makassar ini sebagai langkah awal peningkatan keahlian para Dokter Spesialis Gizi Klinik untuk menginteretasikan Nutrigenomik serta mendorong pemanfaatan pendekatan nutrigenomic dalam pemilihan pola makan yang disesuaikan dengan kebutuhan genetik Individu.” Ujar Direktur KALGen Innolab, Amalia Indri Senoadji. 

“Makanan berbasis kedelai seperti tahu dan tempe yang disebut-sebut dapat menyebabkan kanker secara genetik, risiko tersebut lebih banyak ditemukan pada populasi Kaukasian, sementara bagi masyarakat Indonesia secara umum, konsumsi kedelai seperti tempe dan tahu tetap aman.” Ujar Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MKM, MS, Sp.GK, Subsp.KM.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para Dokter Spesialis Gizi Klinik semakin siap menerapkan pendekatan nutrigenomik dalam praktik klinis sehari-hari, sehingga pelayanan gizi kepada pasien menjadi lebih personal, ilmiah, dan berbasis bukti. 

LOADING ...